sederet kamus
Search Articles
Translate: Tutorial:

Apa itu Question Tags?

Kalian mungkin sudah sering mendengar tentang Question Tag. Question tag adalah short question atau pertanyaan singkat yang diletakkan di akhir kalimat, fungsinya untuk mengkonfirmasi atau menanyakan kepastian. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya kurang lebih “…benar begitu bukan?”, “…iya atau tidak?” atau singkatnya “…kan?” saja.

Question tag biasa dipakai dalam bahasa Inggris secara aktif alias dalam percakapan/spoken English. Nah, macam dari question tag ada banyak sekali; namun aturan yang dipakai hampir tidak jauh berbeda dan cukup mudah untuk dipahami. Sudah siap untuk mempelajarinya?

Mari kita ulas satu-persatu model dari Question Tags.

1. Positive/Negative

Aturan question tag yang pertama dan utama adalah positive/negative; di mana saat kalimat utama adalah kalimat positif, maka question tag-nya berbentuk negatif—dan sebaliknya.

Contoh:

  • Mario is a college student, isn’t he? (Mario adalah mahasiswa, kan?)
  • You’re still there, aren’t you? (Kamu masih di sana, kan?)
  • She isn’t divorced, is she? (Dia tidak cerai, kan?)
  • Jack and Louis aren’t home, are they? (Jack dan Louis tidak di rumah, kan?)

Subject dalam kalimat yang berupa nama atau sebutan berubah menjadi pronoun (he, she, it, they etc) dalam question tag. Untuk subject berupa ‘someone, somebody, everyone, dan everybodymaka kata gantinya berubah menjadi ‘they’.

Perlu diperhatikan pula, question tag negatif selalu berupa contractions atau singkatan (isn’t she, aren’t you, etc). Jadi, mengejanya menjadi “is not he?” atau “are not you?” tidak dibenarkan.

Selain itu, adanya penggunaan subject seperti no one atau nothing dan adverb yang mengimplikasikan kenihilan atau frekuensi kecil seperti never, hardly, rarely, seldom, barely menjadikan kalimat utama bersifat negatif meski tidak dijumpai kata ‘not’. Maka dari itu, question tag-nya menjadi positif.

Contohnya: Tania is never wrong, is she? (Tania tidak pernah salah, kan?)

2. Dengan Auxiliary Verb

Question tag yang kedua masih sama berpola positif-negatif, hanya saja fokus lebih ditekankan di auxiliary verb yang dipakai. Apakah auxiliary verb itu? Auxiliary verb adalah kata bantu dalam bahasa Inggris, dan yang kita bahas di sini adalah ‘have’ dan ‘be’.

Sebelum masuk ke contoh kalimat, mari kita perdalam dulu pembahasan soal dua auxiliary verb ini.

Have’, dalam perannya sebagai auxiliary verb, bukan bermakna “memiliki/mempunyai”. Malah, sebagai auxiliary verb ia tidak memiliki arti khusus. Hanya saja, penggunaannya dalam tata bahasa Inggris diperlukan untuk menunjukkan bentuk waktu atau tenses yang dipakai. Jika ‘have’—termasuk has dan had—diikuti oleh kata kerja bentuk lampau (past participle/verb bentuk ke-tiga), maka ia sedang berfungsi sebagai auxiliary verb.

Sedangkan ‘Be’ sebagai auxiliary verb bisa berbentuk am, are, is, was, dan juga were; dan cirinya, ia selalu diikuti oleh kata kerja bentuk progressive atau verb –ing.

Langsung saja, cermati contoh berikut:

  • You’ve done your homework, haven’t you? (Kamu sudah mengerjakan PR, kan?)
  • She has bought the book, hasn’t she? (Dia sudah membeli bukunya, kan?)
  • We hadn’t known him, had we? (Kita belum pernah mengenalnya, kan?)
  • Jessica isn’t crying, is she? (Jessica tidak sedang menangis, kan?)
  • Tom and Liam were best friends, weren’t they? (Tom dan Liam dulunya bersahabat, bukan?)

3. Tanpa Auxiliary Verbs

Jika sebuah kalimat utama tampak  tidak memiliki auxiliary verbs (biasanya kalimat berbentuk present tense, baik simple maupun past), maka dalam question tag kita menggunakan auxiliary verb ‘do yang tersembunyi dalam kalimat utama. Untuk menyusun question tag-nya, pertama, kita perlu menentukan apa tenses yang dipakai dalam kalimat utama. Selanjutnya, sesuaikan dengan subject—apakah auxiliary verb yang tepat untuk digunakan adalah do, atau bentuk lainnya yakni does atau did.

Perhatikan contoh berikut.

  • Amanda loves Blackpink, doesn’t she? (Amanda suka Blackpink, kan?)
  • Ron and Ian go to the same school, don’t they? (Sekolah Ron dan Ian sama, kan?)
  • Kevin just got married last year, didn’t he? (Kevin baru menikah tahun lalu, kan?)

4. Dengan Modal Verbs

Jika terdapat modals dalam kalimat utama, maka dalam question tag-nya kita juga harus menggunakan modal yang sama juga. Adapun yang termasuk modals antara lain can, could, will, would, dan selainnya.

Contoh:

  • We can’t enter, can we? (Kita tidak boleh masuk, kan?)
  • You could do the exam, couldn’t you? (Kamu bisa mengerjakan ujiannya, kan?)
  • Olive will come home, won’t she? (Olive akan pulang, kan?)

5. Dengan ‘I am’

Ada sedikit perbedaan dalam aturan penulisan question tag untuk kalimat utama berisi frasa “I am”. Jika kalimatnya positif, maka be yang digunakan menjadi ‘are’ sehingga question tag berbunyi “aren’t I?”. Namun jika kalimatnya negatif, kita tetap menuliskan be yang sama yakni ‘am’.

Contoh:

  • I’m not fat, am I? (Aku tidak gendut, kan?)
  • I’m looking pale, aren’t I? (Aku kelihatan pucat, tidak?)
  • I’m going to pass, aren’t I? (Aku pasti akan lulus, kan?)

6. Dalam Kalimat Larangan dan Ajakan

Question tag juga dapat dijumpai dalam kalimat larangan (berawalkan “don’t”) dan ajakan (berawalkan “let’s”), dan makna yang dihasilkan mungkin akan sedikit berbeda dari jenis-jenis yang sebelumnya. Untuk kalimat larangan, question tag selalu menggunakan modal ‘will’ + pronoun ‘you’; dan untuk ajakan; yang digunakan adalah modal ‘shall’ dan pronoun ‘we’.

Contohnya:

  • Don’t be noisy, will you? (Jangan berisik, ya?)
  • Don’t tell it to her, will you? (Jangan bilang padanya, ya?)
  • Let’s order some pizza, shall we? (Bagaimana kalau kita memesan pizza?)
  • Let’s talk about it later, shall we? (Bagaimana jika kita obrolkan lagi nanti?)