Apa Yang Harus Dikatakan Ketika Menelepon Bantuan Darurat (Emergency)

Salah satu hal penting yang harus kita tahu ketika bepergian ke luar negeri adalah nomor panggilan darurat (emergency telephone numbers) di negara tersebut. Jika kita menelepon nomor panggilan darurat, kita akan terhubung dengan layanan darurat (emergency service). Tergantung dari keperluan kita, layanan darurat kemudian akan terhubung dengan polisi, pemadam kebakaran, ambulan, dsb untuk mengirimkan bantuan yang kita butuhkan.
Setiap negara memiliki nomor panggilan daruratnya masing-masing. Misalnya saja 911 untuk wilayah Amerika Serikat dan Kanada, 999 atau 112 untuk wilayah Inggris, dan 000 untuk wilayah Australia. Nomor panggilan darurat untuk Indonesia sendiri adalah 112.
Tidak ada orang yang ingin berhadapan dengan keadaan darurat ketika berada di luar negeri. Akan tetapi, jika kita menghadapinya dan harus menghubungi emergency service, tentunya kita harus mengetahui frasa bahasa Inggris apa saja yang bisa dikatakan ketika kita menghubungi layanan darurat tersebut. Oleh karena itu, kali ini kita akan mempelajari frasa-frasa apa saja yang bisa digunakan saat menelepon nomor panggilan darurat. Mari langsung saja kita lihat frasa-frasanya:
What is your emergency?
Saat kita terhubung dengan layanan darurat, hal yang akan mereka tanyakan kepada kita biasanya adalah “what is your emergency?” (apa keadaan darurat Anda?). Kita harus menjawabnya dengan keadaan darurat yang sedang kita alami. Berikut adalah beberapa frasa yang bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan ini:
- My house is on fire. (Rumah saya kebakaran)
- I think someone is trying to break into my home. (Sepertinya seseorang sedang mencoba masuk ke rumah saya)
- There’s been a car accident on…. (Ada kecelakaan mobil di…)
- My son has choked on some food and he’s not breathing. (Anak saya tersedak makanan dan sekarang dia tidak bernapas)
- My friend is having a heart attack. (Teman saya terkena serangan jantung)
- My neighbor was stabbed on his stomach, and now he’s unconscious and doesn’t seem to be breathing. (Tetangga saya ditusuk perutnya, dan sekarang dia tidak sadarkan diri dan sepertinya tidak bernapas)
What’s your location?
Hal selanjutnya yang akan ditanyakan adalah “what’s your location?” (di mana lokasi Anda?). Berikut adalah pertanyaan yang serupa dengan pertanyaan ini:
- What’s the address? (Di mana alamatnya?)
- What’s the address of the emergency? (Di mana alamat kejadian daruratnya?)
- Where are you exactly? (Anda ada di mana?)
Jawablah dengan menyebutkan alamat lengkap dari lokasi kejadian. Kita harus menyebutkan lokasinya sedetail mungkin. Contoh:
- It’s Durian Avenue Block C number 4. It’s two houses from the corner, the one with two big mangoes tress. (Durian Avenue Blok C nomor 4. Dua rumah dari ujung, rumah dengan dua pohon mangga besar)
- 778 Parker Street “Rose Apartment”. We’re on the third floor of the apartment, unit number 311. (Jalan Parker 778 “Apartemen Rose”. Kami ada di lantai tiga apartemen nomor unit 311)
Jika kita tidak tahu alamat pastinya, kita bisa menyebutkan bangunan atau landmark di sekitar. Contoh:
- We’re in front of ABC office building on Donald Street. (Kami berada di depan bangunan kantor ABC di Jalan Donald)
- It’s across the road from Star Mall near the fish statue. (Di seberang Mall Star dekat patung ikan)
Karena alamat adalah informasi yang krusial, mereka biasanya akan meminta kita mengulang kembali alamat yang sudah kita berikan atau mengonfirmasi apakah alamatnya sudah benar. Berikut adalah contoh frasa yang dipakai:
- Can you repeat it? (Bisa tolong diulang)
- Can you say the address one more time to make sure I have it correctly? (Bisa tolong sebutkan lagi alamatnya untuk memastikan saya mencatatnya dengan benar?)
- So the address is…? Am I correct? (Jadi alamatnya adalah…? Apakah itu benar?)
Setelah mereka mendapatkan alamatnya, mereka akan mengirimkan kita bantuan. Ketika bantuan sedang dalam perjalanan, operator panggilan darurat biasanya akan menanyakan informasi lebih banyak. Misalnya saja jika keadaan daruratnya adalah ada orang yang terluka atau sakit, mereka akan menanyakan hal-hal seperti:
- Is the patient male or female? (Apakah pasiennya laki-laki atau perempuan?)
- How old is he/ she? (Berapa usianya?)
- Is he/ she conscious? (Apakah ia menyadarkan diri?)
- Is he/ she breathing? (Apakah ia bernapas?)
- Is he/ she fully alert? (Apakah dia sadar sepenuhnya?)
- Is anyone giving CPR? (Apakah ada yang melakukan CPR?)
- Is someone giving first aid? (Apakah ada yang melakukan pertolongan pertama?)
Berikut adalah contoh jawaban pertanyaan tersebut:
- He’s male. 24 years old. (Dia laki-laki. 24 tahun)
- She is a kid. I’m not sure about her age, but I think she’s around six or seven. (Dia anak-anak. Saya tidak yakin berapa usianya, tetapi sepertinya sekitar enam atau tujuh tahun)
- He doesn’t appear to be breathing. (Dia terlihat tidak bernapas)
- She’s awake but doesn’t look like to be fully alert. (Dia bangun tetapi kelihatannya tidak seperti sadar sepenuhnya)
Mereka juga biasanya akan memandu kita untuk melakukan tindakan pertolongan darurat jika dibutuhkan sembari kita menunggu bantuan tiba. Misalnya saja panduan melakukan CPR, membalut luka, dll.
Apapun itu keadaan daruratnya, mereka juga biasanya akan menanyakan pertanyaan seperti, “tell me exactly what happened?” (ceritakan pada saya apa yang terjadi), “what’s happening now?” (apa yang terjadi sekarang?), “are you alone?” (apakah anda sendiri?), “is someone with you?” (apakah ada seseorang bersama Anda?), dll untuk mendapatkan informasi penting lainnya yang mungkin akan dibutuhkan. Berikut adalah contoh jawaban dari pertanyaan ini:
- Someone gave him CPR just now, but she still appears to be not breathing. (Seseorang baru saja melakukan CPR, tetapi dia sepertinya masih belum bernapas)
- I’m hiding in the closet in my room now. I’m so scared. One of them is holding a gun. Please come quick! (Saya bersembunyi di dalam lemari di kamar saya. Saya sangat takut. Salah satu dari mereka memegang pistol. Tolong datanglah cepat!)