sederet kamus
Search Articles
Translate: Tutorial:

Bagaimana Mempersiapkan Diri dalam Group Discussion Interview

Ketika melamar kerja, kita pasti akan melewati tahap interview atau wawancara. Bukan hanya one-on-one atau perorangan, tapi juga ada yang disebut group discussion interview. Wawancara berkelompok ini adalah semacam tes dari pihak perusahaan untuk melihat kemampuan umum pelamar seperti listening skills, social skills, dan problem solving skills (kemampuan mendengar, bersosialisasi, dan memecahkan masalah). Namun, tergantung dari jenis pekerjaan yang dilamar, mungkin ada tes-tes tambahan lainnya saat wawancara kelompok berlangsung.

Diskusi berkelompok semacam ini bisa membantu pihak perusahaan untuk melihat bagaimana calon karyawan bertindak ketika ia menjadi bagian dari tim. Diskusi kelompok juga bisa berfungsi sebagai simulasi bagi kedua belah pihak untuk melihat seperti apa kira-kira suasana kerja yang sesungguhnya nanti. Tiap kelompok biasanya akan diisi oleh satu atau dua orang assessors atau penilai ahli yang akan mencatat bagaimana interaksi dan diskusi berlangsung untuk kemudian memilih beberapa kandidat sekaligus dalam waktu yang relatif singkat.

Dalam wawancara semacam ini, pihak perusahaan akan memperhatikan beberapa hal berikut untuk dinilai:

  • Kemampuan berkomunikasi – yaitu bagaimana cara pihak pelamar kerja menyampaikan ide, apakah body language atau bahasa tubuhnya bisa membantunya berkomunikasi, serta bagaimana ia mampu dan mau mendengarkan ide dari orang lain.
  • Kemampuan menganalisa dan menginterpretasi – yaitu bagaimana si pelamar kerja bekerja dengan fakta dan data di lapangan, bagaimana ia menangani pokok permasalahan, dan menarik kesimpulan berdasarkan data yang diberikan tadi.
  • Kemampuan bekerja sama (team work) – yaitu bagaimana cara si pelamar kerja bekerja dengan satu orang atau dengan team, mendukung rekan kerjanya, dan memberi kesempatan bagi orang lain untuk menyampaikan perasaan mereka.
  • Kemampuan untuk mempengaruhi (influencing) – yaitu seberapa baik si pelamar kerja bisa membujuk orang lain , membuat orang lain mau memilih ide-idenya, atau mengarahkan sikap orang lain sesuai keinginannya.

Diskusi atau interview berkelompok biasanya terdiri dari 6 hingga 12 orang dengan 3 hingga 6 orang assessors. Para penilai ini diletakkan di posisi yang bisa dengan jelas melihat orang-orang yang harus dinilainya sepanjang masa interview. Assessors akan mencatat semua yang mereka dengar dan perhatikan tentang sikap setiap peserta. Setelah selesai, mereka akan mencocokkan catatan mereka dengan poin-poin yang diinginkan dari diskusi tersebut untuk kemudian menentukan apakah si pelamar kerja memenuhi syarat untuk mengisi posisi yang diinginkannya.

Mempersiapkan Diri untuk Interview Berkelompok

Jika Anda adalah si pelamar kerja yang masih mencari tahu bagaimana dan apa saja yang harus disiapkan sebelum menghadapi interview berkelompok, berikut beberapa hal penting yang harus diperhatikan:

1. Personality (kepribadian)

Bayangkan Anda sedang berada di pesta yang diadakan seorang teman. Smeua orang memakai baju yang bagus. Tapi, hanya Anda yang mengenakan baju resmi kantoran. Siapa yang menurut Anda merasa lebih nyaman? Tentu saja semua orang merasa nyaman, kecuali Anda. Mengapa begitu? Sederhana saja, karena Anda merasa terpisah dari kelompok karena memakai baju yang tidak cocok untuk acara. Begitu pula saat melakukan interview berkelompok; hadirlah dengan baju yang rapi, sopan, dan sesuai dengan arahan pihak pewawancara – jika ada ketentuan yang diminta.

2. Kecakapan non-verbal

Ini penting untuk ditunjukkan baik dalam interview berkelompok maupun perseorangan. Yang termasuk ke dalam kecakapan ini adalah ekspresi wajah, cara duduk, body language, cara merespon, dan sebagainya. Sekarang bayangkan Anda adalah salah seorang assessor. Anda memperhatikan jalannya diskusi dan melihat bahwa salah seorang kandidat melamun dan bersikap pasif sepanjang jalannya diskusi. Anda pasti akan memberikan nilai negatif untuk kandidat tersebut. Untuk itu, persiapkan diri untuk tampil baik dan meyakinkan sebagai bagian dari kelompok.

Selama interview berlangsung, jaga bahasa tubuh dan eye contact dengan peserta lain. Pastikan untuk mendengarkan dengan baik apa yang disampaikan rekan-rekan dalam kelompok Anda, dan berikan tanda bahwa Anda tahu apa yang mereka bicarakan dengan anggukan atau gerak tubuh yang menyatakan persetujuan. Tersenyum juga akan sangat membantu.

3. Jangan terlalu ”rumit”

Jika ingin berhasil menyampaikan ide atau pendapat dalam sebuah kelompok, gunakan kalimat yang jelas dan tidak bertele-tele. Tidak perlu menggunakan susunan kalimat yang kompleks atau kata-kata yang “besar” hanya karena ingin terlihat menonjol atau cerdas. Berlatihlah untuk bicara dengan sederhana namun tepat sasaran dan padat. Contohnya kalimat berikut: ”If one company owner goes to another company owner plans against another company that is related to one more company.” (“Jika seorang pemilik perusahaan mengajak pemilik perusahaan lain untuk membuat sebuah rencana untuk melawan pemilik perusahaan lain yang bekerja sama dengan perusahaan yang lainnya lagi.”) Orang tidak akan paham apa yang ingin Anda sampaikan.

4. Listening skills (kemampuan mendengarkan)

Memberikan masukan untuk diskusi berkelompok bisa menjadi poin penting , tapi mampu mendengarkan dengan baik juga sama pentingnya. Kemampuan mendengarkan berhubungan langsung dengan kualitas kepemimpinan seseorang. Latih diri Anda untuk mendengar, karena hal ini bukan hanya memberikan kesempatan untuk mendapatkan ide-ide baru, tap juga membantu untuk memahami ke arah mana diskusi berlangsung.

Diskusi berkelompok bukan tentang mendominasi pembicaraan dan menyampaikan opini yang paling kuat. Bisa saja anggota kelompok yang lain sependapat dengan Anda, tapi mendengarkan apa yang orang lain ingin sampaikan baru kemudian menjelaskan pendapat Anda secara sopan akan memberikan kesan yang sangat berbeda bagi pihak assessor.

Menjadi pemimpin bukan berarti mendominasi. Justru kebalikannya, seorang pemimpin harus bisa memastikan bahwa semua orang dalam kelompok yang dipimpinnya mendapat kesempatan yang sama untuk berbicara dan menyampaikan pendapat. Jika Anda mendapat kesempatan untuk bicara pertama kali, gunakan untuk menetapkan sebuah topik yang bisa dibicarakan seluruh peserta diskusi selanjutnya.

5. Baca dan pahami situasi terkini

Interview berkelompok berarti berkompetisi dengan banyak orang secara langsung. Orang-orang dengan kualifikasi dan kemampuan yang sejajar dengan Anda akan berusaha memenangkan satu posisi yang sama. Untuk itu, assessor akan memberikan berbagai pertanyaan dan topik yang berhubungan dengan perusahaan untuk didiskusikan dalam kelompok. Misalnya, kelompok Anda mungkin akan diminta untuk memberikan opini tentang hal-hal yang berhubungan dengan dunia bisnis global dan regional. Assessor akan melihat siapa yang paling memahami topik tersebut meskipun diatas kertas semua memiliki kualifikasi yang sama. Jadi, banyak-banyaklah membaca tentang niche yang didalami perusahaan yang Anda lamar ini.

6. Pastikan untuk berkontribusi

Jangan pasif, tapi juga jangan terlalu agresif. Berkontribusilah secara tepat dalam pembicaraan kelompok. Seringkali kasusnya adalah peserta menunjukkan sikap yang tidak memberikan bantuan apa-apa terhadap hasil yang diminta oleh kelompok. Misalnya, mengambil alih jalannya diskusi atau mencatat di papan. Jaga jangan sampai posisi yang Anda ambil ini justru menjatuhkan Anda karena dinilai tidak membantu jalannya diskusi secara aktif dan akan memberikan kesan negatif dari rekan-rekan dalam kelompok.

7. Atur konflik secara efektif

Hindari konfrontasi dan pastikan Anda memberikan kesempatan bagi semua orang untuk bicara. Jika seseorang dalam kelompok terus-menerus bersikap kasar dan agresif, jangan terpancing. Biarkan assessor yang mengambil catatan tentang sikapnya itu. Hindari bersikap memaksa atau menyela pembicaraan orang lain.

8. Atur waktu Anda

Bisa menyampaikan pendapat atau berbicara secara efektif akan memberikan Anda nilai lebih. Pada beberapa jenis wawancara berkelompok, assessor akan meminta salah seorang peserta untuk menjadi pencatat waktu yang tugasnya memastikan tiap orang berbicara dalam rentang waktu yang sudah ditentukan agar diskusi tidak molor sampai terlalu lama. Jika Anda yang dipilih (atau menawarkan diri) untuk menjadi pencatat waktu, maka pastikan semuanya tepat. Karena jika diskusi akhirnya berlangsung lebih lama dari yang seharusnya, ini akan mengurangi poin Anda dalam catatan assessor.

9. Libatkan orang lain

Perhatikan siapa yang diam saja ketika diskusi berlangsung. Gunakan kesempatan untuk meminta orang tersebut untuk menyampaikan pendapatnya. Ini akan membuat assessor menghargai usaha Anda dan membuat anggota kelompok lainnya merasa lebih nyaman.

10. Pastikan Anda adalah seorang team-player

Ini adalah istilah yang sudah sering dan banyak digunakan dalam cover letter atau surat lamaran kerja. Hampir semua orang yang ingin mendapatkan sebuah posisi akan mengklaim dirinya seorang team-player yang mampu bekerja sama dan beradaptasi dengan baik. Wawancara berkelompok adalah cara yang paling efektif untuk menunjukkan kemampuan ini di lapangan.

Seringkali, diskusi kelompok akan sampai pada sebuah persetujuan tentang pemecahan suatu masalah. Misalnya, assessor mungkin akan memberikan beberapa proposal individual kemudian meminta kelompok Anda untuk menyetujui dua dari proposal tersebut sebagai hasil dari diskusi. Pada situasi ini, Anda harus ingat bahwa ide atau pendapat yang Anda sampaikan tidak harus selalu diterima oleh kelompok. Coba untuk melakukan apa yang lebih baik untuk perusahaan dan kelompok, daripada memaksakan pendapat yang menurut Anda baik dan menguntungkan.

Garis Besar Group Discussion Interview

Jika sebuah topik diskusi sudah diberikan, maka pikirkan hal berikut; masuk ke kategori mana topik tersebut. Mungkin berhubungan dengan kehidupan secara umum, isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat, teknologi, politik, atau apa yang sedang trending di pasaran. Jadi, pikirkan soal topik ini dan rangkai kalimat dengan kata-kata Anda sendiri untuk disampaikan. Saat bicara, Anda juga harus menunjukkan sikap setuju atau tidak atas pendapat orang mengenai ide yang disampaikan  – tapi sertakan pula apa alasannya. Jangan menyimpang dari topik. Beri kesempatan orang lain untuk bicara.

Jika Anda diminta memimpin jalannya diskusi:

  1. Perkenalkan diri, sampaikan topik yang akan didiskusikan, serta bagaimana diskusi akan berlangsung.
  2. Awali dengan kalimat yang menyemangati dan positif.
  3. Diskusikan pro dan kontra atas topik yang diberikan dan bagaimana mengatasinya.
  4. Ajak semua orang untuk berpendapat dan bicara.
  5. Dukung pendapat orang lain.
  6. Jika ada anggota kelompok yang mulai keluar dari topik diskusi, maka tanggung jawab Anda untuk mengembalikannya ke jalur yang benar.
  7. Akhiri diskusi dengan sebuah keputusan yang disetujui bersama, serta sampaikan pula ringkasan dari semua poin yang sudah didiskusikan.

Beberapa tips penting:

  1. Perhatikan penampilan – jaga tetap rapi dan sopan.
  2. Jadilah pendengar yang baik dan dukung pendapat orang lain atau tambahkan dengan sopan pendapat Anda jika ada – tapi jangan pernah menyela.
  3. Bicara dengan lantang dan jelas.
  4. Usahakan untuk menjadi pembicara paling awal dan akhir dalam diskusi.
  5. Harus percaya diri saat berbicara – jika sudah melakukan riset, maka dukung pendapat Anda dengan fakta-fakta dan angka yang sudah Anda pelajari sebelum diskusi untuk menguatkan pendapat Anda di dalam kelompok.

Interview berkelompok bisa menjadi media yang sangat efektif untuk menunjukkan semua keahlian dan kemampuan Anda sebagai seorang pelamar kerja, sehingga apa yang sudah Anda tulis dalam CV dan surat lamaran kerja bisa dilihat secara nyata oleh pihak perusahaan yang akan menjadikan interview semacam ini sebagai tolak ukur kinerja seseorang di lapangan bila nantinya ia diterima bekerja. Untuk itu, persiapan yang baik sangatlah penting untuk berhasil melewati tahap ini.