sederet kamus
Search Articles
Translate: Tutorial:

Speaking TOEFL: Seni Diplomasi dalam Percakapan Bahasa Inggris

Apakah kamu sudah merasa menguasai cara berbicara dalam bahasa Inggris yang baik dan benar? Sudah siap menghadapi speaking dalam tes TOEFL, atau bahkan terjun langsung dalam lingkungan akademis atau pekerjaan yhang menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi utama?

Jika jawabannya ya, artinya inilah saatnya untuk mulai mempelajari seni dalam speaking bahasa Inggris. Pernah mendengar tentang diplomasi dalam bahasa? Hal itulah yang akan kita kupas tuntas kali ini.

Dalam artikel ini, yang disoroti adalah seni diplomatis atau gaya bahasa seseorang. Kapan seni diplomasi berbicara ini digunakan? Bayangkan kamu sedang berada bersama teman-teman atau keluarga besar, dan tiba-tiba kamu merasa perlu ke toilet. Ada banyak alasan mengapa kamu perlu ke toilet, terutama jika tubuh kamu sedang kurang fit.

Tentu saja, tidak mungkin alasan itu kamu paparkan pada orang-orang yang ada di sekitar kamu. Hal itu menjijikkan dan tidak sopan. Cukup sampaikan bahwa kamu perlu ke kamar mandi, bukan? Itu adalah hal yang etis baik dalam lingkungan berbahasa Inggris maupun budaya dari negara-negara lainnya.

Eufimisme Izin ke Kamar Mandi

Tapi apa jadinya jika yang terjadi tidaklah semudah itu? Kamu sedang bersama orang yang tidak begitu akrab layaknya teman dan keluarga. Mungkin kamu sedang bersama kelompok rekan kerja yang baru dikenal.

Kadang, menyampaikan kebutuhan kamu untuk ke kamar mandi saat berada bersama orang-orang yang baru dikenal adalah hal yang kurang etis. Di sinilah diplomasi bahasa diperlukan. Bagaimana contoh seni diplomasi dalam bahasa Inggris yang bisa kamu gunakan?

Berikut beberapa contoh kalimat-kalimat eufimisme atau penghalusan makna saat pamit untuk ke kamar mandi. Biasanya hal ini dikatakan dalam situasi yang sangat formal:

  • I’ve got to go freshen up”
  • I’ve got to use the little boys’/ little girls’ room”
  • I’ve got to use the facilities”
  • I’m going down the hall/ across the hall/ to the back, etc…” (pada dasarnya kalimat ini disampaikan mengacu pada di mana lokasi kamar mandi)
  • Excuse me a moment… nature calls” (ungkapan ini formal namun ada kesan santai, jadi perhatikan kapan kamu menggunakan ungkapan ini)

Lewat contoh ungkapan tidak langsung tersebut, besar kemungkinan orang lain tidak mengerti apa yang kamu maksud. Jadi untuk membuat orang mengerti bahwa kamu hanya akan pergi sejenak, tambahkan kalimat eufimisme lain dengan makna “I’ll be right back.”

Eufimisme Seputar Kematian

Selain kebutuhan untuk ke kamar mandi di tengah situasi formal, hal lain yang juga harus dilakukan dengan hati-hati dan sopan adalah menyampaikan kalimat seputar kematian.

Saat kamu berada dalam situasi seseorang meninggal dunia atau sedang dalam kondisi kritis, sangat penting untuk menggunakan bahasa diplomatis yang lembut dan sopan.

Hal yang sama juga terjadi saat orang sedang membicarakan tentang kepergian atau berita duka orang yang mereka sayangi. Kadang mereka tidak bisa berbicara secara langsung dan menggunakan bahasa eufimisme. Tugas kamu adalah untuk memahami situasi tersebut.

Berikut ini daftar kalimat sopan yang digunakan dalam kondisi sangat berduka:

1. Berita duka (death)

  • He is at peace.”
  • She is no longer with us.”
  • She isn’t with us anymore.”
  • He was taken from us.” (kalimat ini biasa digunakan untuk menggambarkan kehilangan yang terjadi begitu mendadak atau meninggal di usia yang begitu muda)
  • She passed away.” (kata “passed away” bisa jadi adalah kata ganti yang paling sopan dan kerap digunakan untuk menggantikan kata “died”)
  • He is in heaven.”

2. Situasi kritis (dying)

  • She is fading away.”
  • He may not be with us for much longer.”
  • She is on her last legs.” (ungkapan ini cenderung lebih emosional dibandingkan dengan kalimat eufimisme lainnya, serta memiliki makna urgency atau darurat)
  • He is not long for this world.”
  • She is not doing well.” (hal ini merujuk pada penyakit kronis atau kondisi kritis, bergantung pada konteks kapan kalimat tersebut dikatakan)

Mungkin ada di antara kamu yang merasa tidak ada keterkaitan antara penggunaan kalimat-kalimat eufimisme dengan tes TOEFL. Terlebih bagi kamu yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi utama.

Faktanya, ada begitu banyak konteks percakapan yang memerlukan bahasa diplomatis dan sopan. Tidak semua hal bisa diungkapkan secara blak-blakan dan frontal. Beberapa hal bisa jadi sangat sensitif dan perlu kepekaan kamu untuk menggunakan kalimat sopan agar tidak memperkeruh suasana.

Dalam tes TOEFL terutama di bagian speaking dan writing, hal apapun bisa menjadi topik bahasan utama. Bukan tidak mungkin soal yang ada saat kamu mengerjakan tes TOEFL menyangkut dengan hal yang perlu diplomasi bahasa. Ingat, kamu bisa menjadi siapapun dan membicarakan tentang apapun saat sedang mengerjakan tes TOEFL.

Dengan mengetahui hal ini dengan baik, kamu bisa tahu bagaimana memberikan respon yang sesuai. Memperkaya wawasan kamu dengan seni bahasa diplomasi dan kalimat-kalimat eufimisme bisa jadi justru meningkatkan skor TOEFL kamu.

Dan saat kamu terjun ke lingkungan yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama nantinya, kamu bisa lebih mudah beradaptasi dan memiliki attitude yang baik saat sedang berkomunikasi dengan orang lain. Kini jelas, bukan?

Betapa luasnya manfaat dari tes TOEFL terhadap aspek kehidupan, mulai dari yang paling nyata berupa skor TOEFL hingga attitude yang kamu usung saat berada dalam lingkungan formal. Selamat mencoba J