sederet kamus
Search Articles
Translate: Tutorial:

Jawaban Pertanyaan Interview: What is Your Leadership Style?

Dalam wawancara kerja, salah satu pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan oleh perekrut adalah “what is your leadership style?” (bagaimana gaya kepemimpinan Anda?). Melalui pertanyaan ini, pewawancara ingin mencari tahu bagaimana cara dan gaya kita memimpin.

Pertanyaan ini memang terdengar seperti pertanyaan dalam perekrutan manajer atau supervisor. Akan tetapi, pertanyaan ini bisa saja muncul dalam wawancara kerja posisi apapun. Mungkin perekrut mempunyai rencana untuk mempromosikan kita dalam beberapa tahun ke depan sehingga mereka harus tahu terlebih dahulu gaya kepemimpinan kita sebelum merekrut kita. Apapun itu alasan mereka, yang paling penting adalah kita harus menjawabnya dengan percaya diri dan setenang mungkin.

Ada kalimat lain selain “what is your leadership style leader?” yang menanyakan hal yang sama. Kalimat tersebut di antaranya, yakni:

  • What is you management style?
  • How would you describe your leadership style?
  • How do you describe your leadership style?

Lalu, bagaimana cara menjawab pertanyaan ini? Ada beberapa hal yang harus dan jangan dilakukan dalam menjawab pertanyaan ini:

  • Jangan katakan belum pernah memimpin siapapun
  • Deskripsikan metode atau sistem kepemimpinan kita
  • Ceritakan contoh pengalaman kita dalam memimpin

Berikut adalah penjelasannya masing-masing yang lebih detail:

  • Jangan katakan belum pernah memimpin siapapun

Walaupun kita belum memiliki pengalaman sebagai pemimpin secara profesional, kita dilarang mengatakannya kepada perekrut. Jangan ucapkan kata-kata seperti, “I have never really led people.” (Saya belum pernah memimpin orang) atau, “I am not really a leader.” (Saya benar-benar bukan seorang pemimpin). Kata-kata tersebut mengindikasikan bahwa kita tidak siap menghadapi tantangan yang akan diberikan oleh perusahaan.

Apabila kita benar-benar tidak pernah menjadi pemimpin dalam karir profesional kita, ceritakanlah pengalaman kita di masa lalu. Contohnya saja seperti pengalaman menjadi ketua kelas, ketua kelompok, ketua ekskul, dan sebagainya. Ingat-ingatlah pengalaman di masa lalu yang melibatkan kita menjadi pemimpin. Hal kecil seperti pengalaman menjadi ketua kelompok belajar saat di sekolah pun bisa membantu kita dalam menjawab pertanyaan “what is your leadership style?”.

  • Deskripsikan metode kepemimpinan kita

Memang sulit bagi kita untuk menceritakan metode kepemimpinan kita terutama jika kita tidak memiliki pengalaman sebagai pemimpin dalam karir kita. Akan tetapi, kita harus tetap bisa meyakinkan perekrut bahwa kita memiliki metode sebagai pemimpin yang cocok untuk kita dan bawahan kita. Untuk melakukannya, kita bisa membuat diri kita terdengar sebagai pemimpin yang ramah namun tegas. Jangan membuat diri kita terdengar sebagai pemimpin yang lembek atau terlalu diktator.

  • Ceritakan contoh pengalaman kita sebagai pemimpin

Setelah kita selesai menjabarkan gaya kepemimpinan kita, kita direkomendasikan untuk bertanya kepada pewawancara apakah mereka ingin penjabaran yang lebih detail lagi. Kita bisa menanyakannya kepada mereka dengan mengucapkan, “would you like to hear an example of a time I have done this?”. Apabila mereka menjawab “yes”, kita bisa menceritakan contoh pengalaman kita. Apabila pewawancara tidak mau mendengar pengalaman kita, ceritakanlah bagaimana gaya kepemimpinan kita tersebut memberikan hasil positif kepada perusahaan.

Ingatlah kita harus bertanya terlebih dahulu sebelum memberikan contoh berupa pengalaman kita. itu karena terkadang pewawancara hanya ingin jawaban pendek saja. Bertanya juga bisa mencegah kita dari bercerita terlalu panjang lebar yang mungkin akan  menyebalkan bagi pewawancara.

Contoh Jawaban

Sekarang kita sudah tahu hal-hal yang harus dan tidak boleh dilakukan ketika menjawab pertanyaan “what is your leadership style?”. Beberapa contoh jawaban dari pertanyaan tersebut di bawah ini bisa membantu kita dalam menyusun jawabn kita sendiri. Tanpa menunggu lama lagi, berikut adalah contoh-contohnya:

  • Contoh 1

I would say that my leadership style is leading by example. I lead my team by showing what needs to be done. I also like to take action to make sure that everyone in my team is on the same page. By staying involved in projects, I can inspire my team to work hard too. For example, in my last job, a client reported to us that their website went down. I assigned tasks to my team and then communicated with the client on the phone to ask for more information on the problem so that I can tell my team about that. While doing that, I also instructed my client what they could do to stop the issue temporarily while we came with a permanent fix. When my team saw me taking action and working hard to help the client, it made them become aware of the importance of the problem and do their best as well to fix it.

(Gaya kepemimpinan saya adalah memimpin dengan memberi contoh. Saya memimpin tim saya dengan menunjukkan apa yang harus dilakukan. Saya juga suka mengambil tindakan untuk memastikan bahwa semua orang di tim saya berada di jalan yang sama. Dengan tetap terlibat dalam proyek, saya juga bisa menginspirasi tim saya untuk bekerja keras. Sebagai contoh, di pekerjaan saya yang lama, seorang klien melaporkan bahwa situs webnya eror. Saya membagikan tugas pada tim saya dan kemudian saya berkomunikasi dengan klien tersebut menggunakan telepon untuk menanyakan informasi lebih lanjut tentang masalahnya sehingga saya bisa memberi tahu tim saya tentang itu. Ketika melakukannya, saya juga menginstruksikan klien saya apa yang harus ia lakukan untuk menghentikan masalahnya untuk sesaat sementara kami mencari solusi permanennya. Ketika tim saya melihat saya mengambil tindakan dan bekerja keras untuk membantu klien, mereka menjadi sadar akan pentingnya masalah tersebut dan melakukan yang terbaik untuk memperbaikinya).

  • Contoh 2

I would describe my leadership style as delegating and communicative. I see that delegating a task to the right person in my team is a very important thing to do, so I always sign a task to whoever is the best in performing it. Besides delegation, communication is also an important aspect of a leader. That is why I always try to communicate clearly with my team about what needs to be done. Assigning properly and communicating effectively decrease mistakes and the need to redo tasks. That way, we can save time and complete projects efficiently.

(Saya mendeskripsikan gaya kepemimpinan saya sebagai delegasi dan komunikatif. Menurut saya, melimpahkan tugas kepada orang yang tepat di tim saya adalah hal yang penting untuk dilakukan, jadi saya selalu menyerahkan tugas kepada siapa saja yang terbaik dalam melakukannya. Selain delegasi, komunikasi juga aspek penting untuk seorang pemimpin. Itulah mengapa saya selalu mencoba untuk berkomunikasi secara jelas dengan tim saya mengenai apa yang harus diselesaikan. Menugaskan dengan benar dan berkomunikai dengan efektif itu mengurangi kesalahan dan kebutuhan untuk melakukan ulang tugas. Dengan cara itu, kami bisa menghemat waktu dan menyelesaikan proyek secara efeisien).

  • Contoh 3

I don’t have a certain style of management. In my opinion, the best management method is to switch to and fro between styles. I always see the situation first before deciding what action to take in order to get the best result. Even so, I like to motivate my team to bond because we need a close-knit team that can work well together. I understand that this leadership style only works in the long run, but this can also establish sustainable results.

(Saya tidak punya gaya manajemen tertentu. Menurut saya, metode manajemen terbaik adalah dengan beralih di antara gaya-gaya. Saya selalu melihat situasi terlebih dahulu sebelum menentukan tindakan apa yang harus diambil untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Walalupun demikian, saya suka untuk memotivasi tim saya untuk bersatu karena kami membutuhkan tim yang solid yang dapat bekerja sama dengan baik. Saya paham bahwa gaya kepemimpinan ini hanya bekerja untuk jangka panjang, namun gaya ini juga bisa membentuk hasil yang berkelanjutan).

  • Contoh 4

For me, a good leader must be flexible in choosing managerial styles. That is why my approach to management is by using different styles for different situations and contexts. I adapt my leadership style to accommodate the people I am managing. However, I like to make sure that I know when my team need helps. I take the initiative to go to them instead of just hanging around waiting for them to come to me. That way, I can check both their work and their mental well being.

(Bagi saya, pemimpin ynag baik itu harus fleksibel dalam memilih gaya managemen. Itulah mengapa pendekatan manajemen saya menggunakan gaya berbeda untuk situasi dan konteks yang berbeda. Saya menyesuaikan gaya kepemimpinan saya untuk mengakomodasi orang-orang yang saya pimpin. Akan tetapi, saya suka memastikan bahwa saya tahu kapan tim saya membutuhkan bantuan. Saya berinisiatif untuk menghampiri mereka alih-alih hanya diam saja menunggu mereka untuk datang kepada saya. Dengan cara itu, saya bisa memeriksa pekerjaan yang sednag mereka lakukan dan kesehatan mental mereka).

  • Contoh 5

There are a lot of leadership styles out there. I believe a good manager must know when to carry out the best style. For that reason, I don’t have any managerial style preference. I always mix different approaches to leading my team. In this business, people need a leader who cares about their professional development. They need someone who can motivate and direct them to get their work done. For instance, in my team, there are experienced people and people who don’t know what they are doing. I can’t simply use the same managerial approach for them because that will give negative effects on their professional development. In short, I have to know the needs of my team first and provide the best leadership accordingly.

(Ada banyak gaya kepemimpinan di luar sana. Saya yakin seorang manajer yang baik harus tahu kapan menjalankan gaya terbaik. Untuk itulah saya tidak memiliki gaya manajemen yang khusus. Saya selalu mencampurkan pendekatan-pendekatan yang berbeda dalam memimpin tim saya. Dalam bisnis ini, orang-orang membutuhkan pemimpin yang peduli terhadap perkembangan profesional mereka. Mereka membutuhkan seeorang yang bisa memotivasi dan memberi arahan kepada mereka untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Sebagai contoh, di tim saya, ada orang-orang berpengalaman dan orang-orang yang tidak tahu apa yang sedang mereka lakukan. Saya tidak bisa begitu saja menggunakan pendekatan manajemen yang sama kepada mereka karena itu akan memberikan efek negatif pada perkembangan profesional mereka. Singkatnya, saya harus mengetahui kebutuhan tim saya terlebih dahulu dan menyediakan kepemimpinan terbaik yang sesuai).