sederet kamus
Search Articles
Translate: Tutorial:

Mengenal Literary Devices dalam Bahasa Inggris

Dalam tata Bahasa Inggris, ada istilah yang disebut dengan literary devices. Pembahasan kali ini akan mengulas lebih jauh mengenai literary devices dan apa saja yang sering digunakan. Langsung saja simak pembahasan lengkapnya berikut ini, ya!

Apa Itu Literary Devices?

Literary devices adalah teknik penulisan dalam kaidah Bahasa Inggris yang digunakan untuk mengekspresikan ide tulisan. Literary devices juga digunakan untuk meningkatkan kualitas tulisan dan membuat pembaca lebih mudah memahami isi cerita.

Tujuan penggunaan literary devices pada tulisan berbahasa Inggris cukup luas. Ada yang bertujuan untuk menekankan aspek intelektual dalam tulisan. Ada juga yang bertujuan untuk menghubungkan karakter dengan alur cerita.

Tak hanya itu, literary devices juga dapat kita gunakan ketika ingin menonjolkan sisi emosional dalam sebuah cerita. Penggunaan literary devices ini dapat dimanfaatkan oleh penulis dengan sebaik mungkin. Intinya adalah untuk membuat isi dan makna tulisan dapat dipahami lebih jelas oleh pembaca.

Jenis-jenis Literary Devices yang Sering Digunakan

Ada banyak sekali jenis literary devices dalam kaidah Bahasa Inggris. Kita akan mengulas beberapa yang sering digunakan dalam Bahasa Inggris. Berikut jenis-jenis literary devices yang banyak digunakan:

  • Simile

Simile menjelaskan dua hal yang memiliki kemiripan satu sama lain. Namun perlu diingat bahwa dua hal ini hanya mirip saja, namun tidak sama. Kata bantu yang sering digunakan dalam simile adalah like dan as (seperti).

Contohnya sebagai berikut:

The ships were golden and huge as leviathans. (Kapal-kapal itu keemasan dan besar seperti raksasa)

  • Metaphor

Mirip dengan simile, metaphor digunakan untuk menjelaskan dua hal yang mirip. Namun metaphor lebih kepada perumpamaan sesuatu atas suatu hal yang lainnya. Seperti pada kalimat berikut:

What light through the yonder window breaks? It is the east, and Juliet is the sun. (Cahaya apa yang menembus jendela itu? Itu adalah sebelah timur, dan Juliet bagaikan matahari)

  • Suspense

Suspense adalah ketegangan yang dibangun penulis untuk membuat alur cerita semakin menarik. Biasanya pembaca menyukai cerita yang memiliki suspense di dalamnya, karena dapat memacu adrenalin. Misalnya ketika karakter memegang peran penting dalam sebuah operasi berbahaya.

  • Imagery

Imagery adalah penjabaran sesuatu agar pembaca bisa membayangkan apa yang disampaikan. Biasanya imagery digunakan saat penulis ingin menjelaskan latar keadaan sebuah cerita. Misalnya lokasi cerita yang bertempat di sebuah pedesaan dengan hamparan pohon yang membentang.

  • Symbolism

Symbolism adalah simbol-simbol yang digunakan penulis untuk mengungkapkan sesuatu. Simbol-simbol ini bisa menggunakan objek, konsep, atau kata tertentu yang mengandung makna khusus. Misalnya penggunaan simbol bendera putih yang menunjukkan menyerah.

  • Paradox

Penulis menggunakan paradox untuk menjelaskan hal yang bertentangan atau kontradiksi satu sama lain. Namun ketika dipikirkan kembali, sebenarnya hal tersebut tidak terlalu bertentangan dan ada benarnya juga. Paradox digunakan untuk memancing pola berpikir pembaca agar lebih kritis dengan pertanyaan-pertanyaan yang bertentangan namun logis.

  • Flashbacks

Kita tentu sering menemukan teknik flashback dalam berbagai cerita. Flashback menceritakan sesuatu yang terjadi di masa lalu dan memiliki hubungan dengan masa kini. Penulis biasanya memasukkan flashback untuk memperkuat jalan cerita dan membangun karakter lebih dalam lagi.

  • Oxymoron

Oxymoron adalah frasa yang terdiri dari gabungan kata kontradiktif satu sama lain, namun memiliki makna yang masuk akal ketika digabungkan. Contohnya adalah act naturally (bersikap natural).

Act adalah berakting, dan naturally adalah secara natural. Akting atau sandiwara tentu kebalikan dengan sesuatu yang natural atau asli. Namun ketika digabungkan menjadi act naturally, arti dan maknanya menjadi masuk akal.

  • Foreshadowing

Foreshadowing adalah teknik yang digunakan penulis dengan memberikan sedikit gambaran atas apa yang akan terjadi. Teknik ini dapat menarik pembaca untuk penasaran kelanjutan cerita dan terus menyimak alurnya.

Bisa dibilang teknik ini kebalikan dari flashback. Jika flashback menunjukkan kejadian yang terjadi di masa lalu, maka foreshadowing menunjukkan hal yang ada di masa depan. Tujuannya tak jauh berbeda, yaitu agar cerita lebih menarik dan membuat orang jadi penasaran.

  • Irony

Irony, yang dalam Bahasa Indonesia juga dikenal dengan istilah ironi, sering diandalkan penulis untuk menarik perhatian pembaca. Irony menjelaskan hal yang seolah tidak mungkin, namun tetap diusahakan untuk bisa terjadi. Contoh cerita populer yang menggunakan teknik irony adalah kisah Romeo dan Juliet.

  • Personification

Dalam Bahasa Indonesia, kita tentu pernah mengenal majas personifikasi. Personification dalam Bahasa Inggris memiliki penggunaan seperti majas personifikasi. Penulis menggambarkan sesuatu yang bukan manusia dengan sifat manusia. Hal ini bertujuan untuk memperkaya alur cerita dan membuat pembaca lebih dapat mengembangkan imajinasinya.

  • Motif

Motif adalah elemen yang terus ditunjukkan secara berulang di dalam cerita. Bentuknya bisa berupa gambar, simbol, kata, tindakan, atau keadaan. Motif digunakan penulis untuk menggambarkan ide pokok cerita dan menunjukkan makna mendalam terhadap sesuatu.

  • Humor

Kita mungkin sudah familiar dengan teknik literary devices yang satu ini. Humor sering diandalkan oleh penulis untuk membuat cerita lebih menarik dan menyenangkan. Dengan menyelipkan humor di dalam cerita, pembaca akan terhibur dan semakin betah mengikuti alurnya.

  • Cliffhanger

Cliffhanger adalah bagian akhir cerita yang dibuat menggantung oleh penulis. Biasanya teknik ini digunakan jika cerita masih bersambung ke bagian selanjutnya. Teknik ini sukses memicu rasa penasaran pembaca sehingga tak sabar untuk membaca kelanjutan ceritanya.

  • Point of view

Point of view adalah sudut pandang yang menarasikan cerita. Biasanya penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga atau orang pertama dalam sebuah cerita.

Jika menggunakan orang ketiga, biasanya kita akan melihat nama tokoh saat menceritakan alur. Namun jika menggunakan orang ketiga, kita akan melihat I (aku) yang akan menceritakan alur tersebut.

Demikianlah pembahasan mengenai literary devices dan jenis-jenis yang sering digunakan. Semoga informasi ini bermanfaat!