Penggunaan Kata “Would”

Dalam Bahasa Inggris ada beberapa kata yang dapat dipakai untuk hal yang berbeda-beda. Seperti kata “would” sebagai ungkapan untuk menunjukkan rasa hormat yang sopan atau bisa juga menyatakan respond untuk sesuatu yang terjadi dimasa lalu. Berikut adalah beberapa penggunaan kata “would” dalam Bahasa Inggris.
1. Menawarkan dengan Sopan
Kata “would” paling dikenal sebagai tambahan ekspresi untuk kesopanan. Suatu kalimat akan lebih santun bila menambahkan kata “would” didalamnya.
Kalimat “ Do you want to see the fireworks?” (apakah kamu mau melihat kembang api?)
Akan lebih sopan dengan tambahan kata “would”
Would you like to see the fireworks? (Apakah kamu ingin melihat kembang api?)
Secara arti kalimat tersebut tidak mengalami perubahan. Namun pemakaian kata “would” mengindikasikan sebuah tawaran yang sopan dan tanpa paksaan. Pemakaian kata ini sesuai untuk orang yang kita tidak terlalu kenal, lebih tua atau disegani.
- Would you mind if I open the window? (apakah kamu keberatan kalau saya buka jendela?)
- Mr Jameson would love if all the employee gather in the hall (Pak Jameson sangat menghargai kalau semu pegawai berkumpul diaula)
- I would like another cake (saya ingin kue lagi)
- The student would not mind if we come to the class for the talent event (para murid tidak akan keberatan kalau kita datang ke kelas untuk acara bakat)
2. Permintaan dengan Sopan
Kata “would” juga dipakai ketika eminta orang lain melakukan sesuatu. Bedan yah dengan contoh sebelumnya yang menawarkan sesuatu pada orang lain.
Kalimat perintah “hold the door for me (pegang pintu untuk saya?) akan lebih sopan dengan tambahan “would”
Would you hold the door for me? (bisakah kamu memegang pintu untuk saya?)
Kalimat akan menjadi lebih sopan dengan tambahan kata tolong atau “please”
Would you please hold the door for me? (bisakah kamu memegang pintu untuk saya?). Berikut adalah beberapa contoh lainnya.
- Would you call me back in 10 minutes? (bisakah kamu menelpon saya kembali dalam waktu 10 menit?)
- Anita would covers my shift tonight (Anita akan menggantikan shif saya malam ini)
- Would Joe and Bill bring me the table? (bisakah Joe dan Bill membawakan saya meja itu?)
Pemakaian kata “would” untuk meminta orang lain melakukan sesuatu, akan lebih pas bila diutarakan secara langsung.
3. Conditional If 2 (regret atau penyesalan)
Kalimat penyesalan dalam bentuk pengandaian untuk sesuatu yang terjadi adalah penjelasan dari conditional if tipe 2. Kata would dipakai dalam kalimat ini. Berikut adalah beberapa contohnya.
- I would have gone home earlier, if I had known you were coning (saya akan datang lebih awal kalau saya tahu kamu akan datang)
- Anna would gotten fired, if she had came on time (Anna tidak akan dipecat, kalau saja dia datang tepat waktu)
- If I were Taylor swift, I would make a lot of song (kalau saya adalah Taylor Swift, saya akan membuat banyak lagu)
- Father would have pick you up, if I hadn’t missed the plane (Ayah akan menjemputmu, jika saya tidak ketinggalan pesawat)
4. Kebiasaan di masa lalu
Kebiasaan dimasa lalu juga kerap memakai kata “would” dalam kalimatnya. Berikut adalah beberapa contohnya.
- The dog would bark whenever there are strangers (anjing akan menggonggong setiap kali ada orang asing)
- We would have more security around the neighbourhood whenever there is something bad in the news (Kami akan menambahkan keamanan disekitar lingkungan setiap kali ada berita buruk di televisi)
- The door would open ajar when there are wind blowing (pintu akan terbuka sedikit saat ada angin tertiup)
5. Pilihan
Kata “would” juga dipakai untuk menunjukkan pilihan dari beberapa opsi yang akan dipilih.
- I would come with my own car than with a bus (saya akan datang dengan mobil saya sendiri dari pada naik bis)
- The director would see you in his office rathen then in a cafe (Direktur akan menemuimu dikantornya dari pada di kafe)
- They would face the punishment rathen then run away (mereka akan menghadapi hukuman dari pada melarikan diri)
6. Niat Melakukan Sesuatu
Mengatakan akan melakukan sesuatu dimasa lalu juga dapat memakai kata “would”. Ini beberapa contohnya.
- Harry said he would come with Mark (Harry mengatakan dia akan datang dengan Mark
- Mother would buy some snack on the way. (Ibu akan membeli cemilan dijalan)
- He would call the police as soon as possible (dia akan menelpon polisi secepat mungkin)
7. Larangan
Permintaan untuk tidak melakukan sesuatu juga dapat memakai kata ini. Ekspresi jadi lebih sopan dan lebih mudah untuk membujuk orang untuk melakukannya.
- Would you not send me more flower, please? (Maukah Anda tidak mengirimi saya bunga lagi, tolong ?)
- Would you please not to make loud noise late at night (bisakah kamu tidak membuat suara berisik larut malam?)
- Would you not park in front of my house? (bisakah Anda tidak parkir didepan rumah saya?)
Kata “Would” umumnya dipakai untuk membentuk kalimat kondisional mengikuti waktu terjadinya. Kata ini berfungsi sebagai bentuk lampau dari kata “will.” Selain itu, kata ini paling pas dipakai untuk membuat sebuah kalimat atau ekpresi jadi lebih sopan, khususnya dengan menambahkan kata tolong atau please.