sederet kamus
Search Articles
Translate: Tutorial:

Perbedaan Passive Voice dan Active Voice

Kalimat pasif dan aktif adalah dua hal yang selalu ada di bahasa manapun, termasuk dalam bahasa Inggris.

Kali ini kita akan membahas tentang perbedaan dari passive voice dan active voice.

Sebelumnya, pahami dulu bahwa “voice” dalam kata kerja adalah hubungan antara subjek dengan aktivitas atau kata kerja yang ada dalam kalimat. Bentuk dari voice ini bisa menjadi aktif maupun pasif.

Untuk membedakan dan mengetahui kapan masing-masing kalimat perlu digunakan, kita akan menjabarkannya satu persatu lengkap dengan contoh masing-masing.

Kalimat aktif dan pasif dalam bahasa Inggris tersebar begitu banyak di sekitar kita, dalam bentuk apapun. Bisa saja dalam bentuk tayangan di televisi, siaran radio, atau surat kabar yang kamu baca di pagi hari. Mari kita bahas satu persatu!

Mengenal Passive Voice

Kalimat pasif atau passive voice menjelaskan aktivitas yang terjadi pada subjek dalam sebuah kalimat. Itu sebabnya kata kerja atau verb yang digunakan disebut dengan pasif.

Dalam passive voice, perlu digunakan “to be” dalam bentuk sesuai dengan konteks kalimat, apakah terjadi di masa lampau, saat ini, hingga masa depan.

Bentuk dari passive voice adalah kebalikan dari active voice.

Simak beberapa contoh di bawah ini:

  • The cake was eaten by the cat.
  • The books were collected by him.
  • The prisoner got caught by the guards.
  • The girl was picked up by her mother.

Passive voice digunakan saat lebih ingin menonjolkan apa yang terjadi pada subjek, bukan menekankan kata kerja yang digunakan.

Mengenal Active Voice

Berlawanan dengan passive voice, active voice menjelaskan kata kerja (verb) dalam sebuah kalimat.

Sebenarnya active voice lebih lazim digunakan dalam bahasa Inggris dibandingkan dengan passive voice. Kalimat ini menjelaskan aktivitas atau kata-kata kerja seperti “running”, “walking”, “eating”, dan masih banyak lagi.

Bentuk kata kerja yang digunakan pun tergantung pada konteks kalimat, apakah masa kini, lampau, atau di masa depan.

Sangat sederhana dan mudah dipahami, karena jelas dalam kalimat active voice, kata kerjanya terjadi pada objek dalam kalimat.

Simak contohnya berikut ini:

  • She ate the cake.
  • He is running a marathon.
  • I am waiting for a phone call.

Mengidentifikasi Passive & Active Voice

Setelah memahami definisi dan beberapa contoh dari passive dan active voice, kini saatnya melihat penggunaannya dalam beberapa tingkatan.

  • Tingkat Dasar

Dalam tingkat yang paling dasar atau basic level, active voice menekankan pada aktor yang melakukan sebuah aksi.

Sementara passive voice menekankan pada penerima aksi.

Contoh:

Active: The dog chased the ball.

Passive: The ball was chased by the dog.

Dalam contoh kalimat di atas, tentu active voice lebih lazim dan enak didengar. Bentuknya lebih singkat, langsung, dan pesan yang disampaikan pun lebih kuat.

Namun passive voice kerap menggunakan kata yang lebih boros. Tapi ada kalanya yang ditonjolkan juga objek dalam sebuah kalimat, seperti:

My car was stolen on Sunday night.

Contoh kalimat di atas digunakan dalam bentuk passive voice karena yang ditonjolkan adalah mobil yang dicuri pada hari Minggu malam.

Kata “was” digunakan untuk membantu melengkapi kalimat. Kata auxiliary semacam itu tidak diperlukan dalam kalimat active voice.

  • Tulisan Akademis

Setelah menyimak contoh dari penggunaan active voice dan passive voice di tingkat dasar, sekarang saatnya melihat dalam bentuk tulisan akademis.

Tulisan semacam ini biasanya digunakan dalam konteks formal dan lebih panjang dibandingkan dengan tulisan di tingkat dasar.

Isi dari kalimatnya pun kerap kali sarat dengan data. Kita simak contohnya:

Passive: The interviews were conducted by two people who had no relationship with New York City.

Active: Two people who had no relationship with New York City conducted the interviews.

Active: Two people, neither of whom had a relationship with New York City, conducted the interviews.

Dalam contoh kalimat di atas, penulis ingin menekankan bagaimana wawancara berlangsung sebagai bagian dari metode penelitian.

Itu sebabnya digunakan passive voice yang terasa lebih tepat, meski active voice pun tidak salah. Simak contoh berikutnya:

Passive: Matlab software was used for qualitative data analysis.

Active: We used Matlab software for qualitative data analysis.

Active: The researchers used Matlab software for qualitative data analysis.

Dalam contoh kalimat dengan konteks di atas, penggunaan active voice bisa jadi justru membuat salah paham.

Memang secara grammar sudah tepat, namun dalam penelitian biasanya tidak digunakan bentuk sudut pandang orang pertama.

Menggunakan passive voice akan lebih mudah karena tidak harus menggunakan subjek tertentu. Sehingga dalam hal ini, passive voice juga lebih tepat digunakan sesuai dengan konteksnya.

Lalu simak contoh berikutnya:

Passive: This research was approved by the ethics committee of the Institute of Gerontology.

Active: The ethics committee of the Institute of Gerontology approved this research.

Hampir serupa dengan contoh sebelumnya, kali ini yang ditekankan adalah penelitiannya yang telah disetujui. Ini adalah bentuk penting dalam informasi, justru lebih penting dibandingkan dengan siapa yang menyetujui penelitan tersebut.

Itu sebabnya digunakan passive voice. Bentuk passive voice dalam hal ini juga lebih kuat dan merupakan pilihan yang lebih jelas.

Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa baik passive voice maupun active voice adalah pilihan yang sama-sama layak dalam penulisan ilmiah.

Kembali lagi pada preferensi si penulis, apa yang ingin ditekankan dalam tulisannya.

Biasanya berbeda dengan kalimat percakapan atau kalimat-kalimat tingkat dasar, passive voice lebih banyak digunakan dalam tulisan ilmiah.

Jika kamu merasa bingung mana yang harus digunakan saat sedang menulis, coba terapkan keduanya.

Tulis keduanya dan pilih mana yang terasa lebih pantas antara kedua rephrase kalimat tersebut.

Posisikan diri sebagai pembaca untuk mengetahui apakah ada pergeseran makna jika yang digunakan adalah salah satu antara passive atau active voice.

Pilih yang jelas, tidak ambigu, ringkas, dan memudahkan orang untuk memahami makna dari kalimat tersebut tanpa harus berpikir dengan rumit.

Artikel Terkait