sederet kamus
Search Articles
Translate: Tutorial:

Perbedaan Preferensi: Like, Prefer, Would Prefer, Would Rather

Dalam bahasa Inggris baik itu percakapan verbal maupun tulisan, pasti ada kalanya mereka yang berbicara atau menulis teks menunjukkan preferensi atau pilihan.

Cara menyampaikan pilihan atau kecenderungan tersebut dengan beberapa kata atau frasa spesifik, seperti:

  • Like
  • Prefer
  • Would prefer
  • Would rather

Apakah kamu familiar dengan keempat contoh kata atau frasa preferensi tersebut?

Keempatnya digunakan untuk mengekspresikan kesukaan pada suatu hal.

Nah, dalam artikel kali ini kita akan mengulasnya dengan tuntas untuk mengetahui perbedaan masing-masing.

Agar semakin jelas, di tiap pembahasan kata akan diberikan contoh yang biasa ditemukan dalam kalimat percakapan atau dalam teks. Mari kita mulai mengulas satu persatu.

MENGENAL PREFERENSI: “LIKE”

Frasa yang akan kita bahas pertama adalah kata “like” yang digunakan saat ingin mengungkapkan hal yang disuka atau diinginkan.

Pola kalimat dari “like” ada dua, yaitu:

  • Like + noun + better than + noun
  • Like + verb-ing + better than + verb-ing

Contohnya dalam kalimat adalah:

  • I like writing better than watching movies.
  • She likes affiliate better than pay per click program.
  • I like singing a song.
  • She likes singing a song better than playing a guitar.
  • They like coffee better than tea.
  • I like history studies better than

MENGENAL PREFERENSI: “PREFER”

Hampir mirip dengan “like”, kata “prefer” juga digunakan untuk mengungkapkan hal yang disuka atau diinginkan secara umum. Lalu apa perbedaannya dengan “like”?

Bedanya adalah strukturnya dalam sebuah kalimat. Jika “like” memiliki dua pola kalimat, “prefer” memiliki 3 pola yaitu:

  • Prefer + noun + to + noun
  • Prefer + verb-ing + to + verb-ing
  • Prefer + to infinite + rather than + infinite

Contohnya dalam kalimat:

  • My son prefers pizza to
  • I prefer swimming to

Bisa juga belajar mengenal preferensi “prefer” dalam format tanya jawab sebagai berikut:

  • Which do you prefer, tea or coffee? I prefer tea to coffee.
  • Which do your prefer to drink, tea or coffee? I prefer to drink tea than coffee.
  • Do you prefer tea or coffee? I prefer tea to coffee.

MENGENAL PREFERENSI: “WOULD PREFER

Frasa berikutnya yang juga menunjukkan pilihan adalah “would prefer”.

Berbeda dengan frasa “like” dan “prefer”, frasa “would prefer” digunakan dalam situasi yang lebih spesifik.

Tentu saja sama seperti frasa preferensi yang lain, ada pola kalimat yang harus diikuti yaitu:

  • Would prefer + to infinite + rather than + infinite

Contohnya saat digunakan dalam kalimat:

  • I would prefer to order English articles for my niche blogs rather than write them.
  • President Joko Widodo would prefer to wear white shirt for his daily duties rather than wear coat.

Kadang kala, frasa dengan “would prefer” digunakan untuk situasi yang tidak benar-benar terjadi atau unreal.

Simak tanya jawab berikut ini?

  • Would you rather marry Brad Pitt or Johnny Depp? I would rather marry Johnny Depp than Brad Pitt. I like his act!
  • Would you rather be a bird or a dolphin? I would rather be a bird than a dolphin because I don’t like fish.

Jika digunakan dalam kalimat negatif maka akan menjadi seperti:

  • Would you rather marry Brad Pitt or Johnny Depp? I would rather not marry either. I would rather marry David Beckham.
  • Would you rather be a bird or a dolphin? I would rather not be either. I would rather be a cat.

MENGENAL PREFERENSI: “WOULD RATHER”

Kalimat keempat dari rangkaian frasa menunjukkan preferensi yang kita bahas dalam kalimat ini adalah “would rather”.

Berbeda dengan tiga frasa yang telah dikemukakan sebelumnya, frasa “would rather” lebih mirip dengan “would prefer”.

Hanya saja ada perbedaan penggunaannya dalam sebuah kalimat, dengan struktur sebagai berikut:

  • Would rather + infinite + than + infinite
  • Would rather not + infinite (untuk menyatakan kalimat negatif)

Berikut contohnya saat digunakan dalam kalimat:

  • Rani would rather write her book than watch television.
  • Arthur would rather not hold a birthday party than have a boring party.
  • They would rather be volunteers than do mundane tasks.

Setelah membahas keempat contoh di atas mari kita simak pengaplikasiannya dalam percakapan antara pembawa acara kuis dengan para peserta berikut ini:

Host: “Do you guys want to choose crowds or silence?”

A: “That’s difficult. After all, I would rather speak the truth when I am alone than remain silent in crowds.”

B: “Not with me. I like mingling with crowds better than sitting alone doing nothing.”

C: “I prefer meditating quietly to attending crowded meetings.”

D: “I had better not choose any. We have to adapt in crowded and silence places accordingly.”

Dari dialog singkat dalam kuis di atas, terlihat bagaimana setiap peserta memiliki preference yang berbeda-beda terhadap situasi ramai atau sepi. Dari tiap kalimat yang dilontarkan dan tercetak tebal, yang menarik juga untuk diperhatikan adalah penggunaan kata kerja atau verb yang setara di antara tiap perbandingan.

Artinya jika menggunakan verb infinites, maka format itu yang digunakan. Begitu pula halnya dengan format kata kerja lainnya, semua harus setara.

Berikut contoh lain yang menggunakan beberapa frasa preference:

A: “Would you like to go to the cinema tonight?”

B: “I would rather go shopping.”

A: “Okay. Would you like to have some Japanese food?”

B: “No, I just ate Japanese food yesterday. I would prefer eating Chinese. What do you think?”

A: “That’s fine. I like noodle offered in that restaurant over there.”

B: “Same with me, I often order delivery from that restaurant, but I prefer the dimsum.”

A: “Okay. Let’s go there!”

Dalam percakapan dua orang di atas juga merupakan diskusi preferensi akan hal-hal yang akan mereka lakukan, yaitu antara menonton bioskop dengan pergi berbelanja.

Dialog yang serupa juga terjadi saat mereka mendiskusikan makanan untuk makan malam. Kalimat-kalimat yang dilontarkan mengandung frasa preference terhadap hal-hal spesifik.